Tentang AP3MI

Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia

Semakin berkembangnya dunia perdagangan dan perindustrian yang mana akhirnya terciptalah 2 bentuk pasar yaitu : Pasar Tradisional dan Pasar Modern. Salah satu dari hal tersebut, dikarenakan oleh semakin tinggi dan besarnya permintaan dan penawaran dari suatu proses transaksi jual beli yang terjadi di pasar. Sehingga lahirlah sebuah bentuk, proses, dan cara bertransaksi jual beli yang lebih praktis, inovatif, dan modern yaitu Pasar Modern.

Pasar Modern boleh “MODERN”, tetapi masih banyak terjadi kasus-kasus yang sangat merugikan para pemasok atau pengusaha sampai ada beberapa kasus yang dapat membuat sebuah perusahaan pailit atau collapse.

Oleh karena itu pada tanggal 5 Mei 2004 para pemasok di Indonesia berkumpul dan membentuk sebuah asosiasi yang dinamakan Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia  yang disingkat menjadi AP3MI. AP3MI di deklarasikan pada tanggal 1 Desember 2004 di Jakarta, sebagai sarana, wadah, atau asosiasi yang dapat membina, menjembatani, melindungi, dan membela para pengusaha atau pemasok pasar modern yang ada di Indonesia.

AP3MI - INDONESIAN MODERN MARKET SUPPLIER ASSOCIATION

TOGETHERNESS TO ACHIEVE MUTUAL BENEFICIAL BUSINESS

The development of the world of trade and industry which eventually created 2 forms of markets, namely: Traditional Markets and Modern Markets. One of the reasons is because of the higher demand and supply of  buying and selling process that occurs in the market. In that cause, was born a form, process, and way of buying and selling transactions that are more practical, innovative, and modern namely the Modern Market.

Modern Market may be “MODERN” , but there are many cases that are very detrimental to suppliers or entrepreneurs.

Therefore, on May 5, 2004, suppliers in Indonesia gathered and formed an association called the Indonesian MODERN MARKET SUPPLIER ASSOCIATION, abbreviated as AP3MI. AP3MI formed on December 1, 2004 in Jakarta, as a medium or association that built to mediates, protect, and defend entrepreneurs or suppliers of modern markets in Indonesia.